Minggu, 14 November 2010

DESKRIPSI PERKEMBANGAN MEDIA ONLINE DI INDONESIA

 Oleh: Taufik Rahmad S. N. (Mahasiswa Komunikasi Undip 2008)

Pendahuluan
    Di era globalisasi ini, masyarakat dapat dikatakan sebagai manusia yang haus akan informasi. Kebutuhan pokok manusia kini berkembang tidak hanya berkaitan dengan sandang, pangan, dan papan. Kini kebutuhan akan informasi turut memberi warna dalam kebutuhan  pokok manusia yang wajib untuk  dipenuhi. Kita tahu bahwa perkembangan media massa telah mengalami very fast progression yang tujuannya adalah semakin memanjakan manusia dengan berbagai kemudahan berkomunikasi. Berawal dari koran, radio, televisi, dan sekarang memasuki era internet dimana hal ini memicu terbentuknya global village (masyarakat global).
Media Online di Indonesia kebanyakan lahir pada saat jatuh-nya pemerintahan Suharto di tahun 1998. Saat itu informasi menjadi sangat penting karena masyarakat membutuhkan perkembangan dari kondisi pada saat itu. Detik.com barangkali merupakan media online Indonesia yang pertama yang di garap secara serius. Tidak heran karena pendirinya kebanyakan dari media, Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha. Server Detik.com sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com. Masa awal Detik.com lebih banyak terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, Detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Andrey Andoko—dalam Pelatihan Jurnalistik Media Online Pusat Pengembangan Daya Saing-BPPT, Jakarta, 6-7 April 2010—sebagai salah satu pengelola Kompas Cyber Media (KCM) menjelaskan KCM diawali sebagai Kompas Online pada september 1995. Sebelumnya, KCM merupakan  konversi dari harian Kompas ke internet. KCM ini sendiri telah memberikan manfaat kepada pembaca di seluruh dunia yang tidak mendapat akses ke Harian Kompas. Sebagai media baru, Kompas ingin meng-explore lebih jauh manfaat dan peluang media internet. Walaupun belum dijalankan serius, sudah ada pendapatan dari iklan. KCM dibentuk sebagai unit usaha sendiri agar bisa menggali peluang dan menjalankannya secara lebih cepat dan fleksibel.
Perkembangan media online di Indonesia saat ini cukup pesat. Pemain lama di bisnis media online adalah detik.com. Kemudian muncul beberapa media online yang menjadi pelengkapmedia cetak yang ada. Namun kini muncul kesadaran pemilik media untuk mengelola media online sebagai bisnis tersendiri. Revolusi ini terlihat pada kompas.com, yang sebelumnya hanya pelengkap media cetak, namun kini menjadi media mandiri yang ikut melaporkan berita dari detik ke detik. Begitu juga dengan okezone.com milik kelompok Media Nusantara Citra (MNC) dan vivanews.com milik kelompok Grup Bakri yang kini memiliki TVOne.



Pembahasan
Berikut beberapa keuntungan ( karakteristik ) jurnalisme online menurut Holcomb Hathaway Publisher (2005) dalam buku yang berjudul Online Journalism. Principles and Practices of News of The Web.
Audience Control.
Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
Nonlienarity.Jurnalismeonline 
Memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.
Storage and retrieval.
Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dandiakses kembali dengan mudah oleh audience
Unlimited Space.
Jurnalismeonline memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
Immediacy.
Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
Multimedia Capability.
Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
Interactivity.
Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.


Berikut ini adalah perbedaan tehnih media cetak dan online yang dilansir dari http://jonru.multiply.com

Unsur    Media cetak    Media online      
Pembatasan panjang naskah    Biasanya panjang naskah telah dibatasi, misalnya 5–7 halaman kuarto diketik 2 spasi.
    Tidak ada pembatasan panjang naskah, karena halaman web bisa menampung naskah yang sepanjang apapun. Namun demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis lainnya, perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang
      
Prosedur naskah    Naskah biasanya harus di-ACC oleh redaksi sebelum dimuat.    Sama saja. Namun ada sejumlah media yang memperbolehkan wartawan di lapangan yang telah dipercaya untuk meng-upload sendiri tulisan-tulisan mereka      
Editing    Kalau sudah naik cetak (atau sudahdi-film-kan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi.    Walaupun sudah online, masih bisa diedit dengan leluasa. Tapi biasanya, editing hanya mencakup masalah-masalah teknis, seperti merevisi salah ketik, dan seterusnya.      
Tugas desainer atau layouter    Tiapedisi, desainer atau layouter harus tetap bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut.    Desainer dan programmer cukup bekerja sekali saja, yakni diawal pembuatan situsweb. Selanjutnya, tugas mereka hanya pada masalah-masalah maintenance atau ketika perusahaan memutuskan untuk mengubah desain dan sebagainya. Setiap kali redaksi meng-upload naskah,  naskah itu akan langsung “masuk” ke desain secara otomatis.      
Jadwal terbit    Berkala (harian, mingguan, bulanan, dua mingguan, dan sebagainya).    Kapan saja bisa, tidak ada jadwal khusus, kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubric tertentu      
Distribusi    Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi.    Begitudi-upload, setiap berita dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet.   

Kesimpulan dan analisis
Media online turut memperkaya wawasan masyarakat dengan berbagai keunggulannya. Media massa di Indonesia telah menyadari manfaat perkembagan media internet dengan munculnya trend “go online”. Media massa cetak ikut andil dalam memperluas wilayahnya tidak hanya menggunakan media cetak tetapi juga menggunakan media maya. Keberadaan media online bukan berarti dapat serta merta menggeser media massa atau media massa yang lain yang sudah dulu ada. Justru, dengan keunggulan yang dimilikinya, media online menjadi pemecahan masalah dari kelemahan media massa lainnya yang ujung-ujungnya dapat memanjakan masyarakat global (global village) yang haus akan up to date informasi untuk mendapatkan segala info yang mereka butuhkan.
Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Glaxy: The making of Typographic Man menjadi dasar munculnya technological determinism theory. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi (yang kebanyakan dipengaruhi komunikasi massa) akan membentuk keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berfikir, berprilaku, dalam bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Yosef, Jani.2009. To Be A Journalist : Menjadi Jurnalis TV, Radio, dan Surat Kabar yang Profesional. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Pelatihan Jurnalistik Media Online Pusat Pengembangan Daya Saing-BPPT
Jakarta, 6-7 April 2010
Media online (diakses tanggal 13 November 2010, pkl 20.00 WIB)
http://koranbaru.com/media-online-bukan-musuh-media-cetak/
http://www.alveroinstitute.co.cc/2010/06/pengaruh-media-online-terhadap-media.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20372/5/Chapter%20I.pdf

1 komentar:

  1. bagus, bagus... saran dari saya, sering2 buka blog, biar gag GAPTEK. heahahaha...

    BalasHapus